Rukmarata adalah seorang ksatria yang berwajah tampan serta berperilaku baik dan sopan. Sifat dia itu bertolak belakang dibandingkan dengan Burisrawa, kakaknya yang buruk muka dan juga buruk perangainya.
Raden Rukmarata adalah bungsu dari lima bersaudara anak dari pasangan Prabu Salya dan Dewi Pujawai atau Dewi Setyawati. Kakak sulungnya adalah Dewi Erawati istri Prabu Baladewa raja di Mandura. Kakak nomor dua adalah Dewi Surtikanti istri Adipati Karna. Disusul kakak perempuan nomor tiga yang paling cantik yaitu Dewi Banowati istri Prabu Duryudana raja Hastinapura. Sedangkan kakak nomor empat adalah Raden Burisrawa yang menjadi raja di negara Cindekembang menggantikan mertuanya.
Rukmarata adalah seorang ksatria yang berwajah tampan serta berperilaku baik dan sopan. Sifat dia itu bertolak belakang dibandingkan dengan Burisrawa, kakaknya yang buruk muka dan juga buruk perangainya. Rukmarata tidak begitu sakti, namun penurut. Ia tinggal di kesatrian Pambutulan.
Tokoh Rukmarata ini jarang sekali tampil. Bahkan dalam cerita-cerita ‘carangan’ atau cerita yang tidak baku pun Rukmarata jarang ditampilkan. Namun walaupun demikian ayahnya, Prabu Salya sangat menyayanginya, dan menyiapkan Rukmarata menjadi pewaris tahta kerajaan Mandraraka.
Pada hari pertama perang Baratayuda, Rumarata secara sembunyi-sembunyi, tidak atas pengetahuan Prabu Salya, pergi ke medan perang. Dari persembunyiannya Rukmarata melihat Resi Seta, senapati dari pihak Pandawa membawa gada pusaka Kyai Pecatnyawa, mengamuk dengan dahsyat. Resi Seta mengamuk karena dua adiknya, yaitu Utara dan Wratsangka sebagai senapati pengapit, telah gugur terlebih dahulu.
Menyaksikan banyak korban jatuh karena amukan Resi Seta, Rukmarata terusik hatinya. Ia melepaskan panah dari tempat persembunyiannya ke arah Resi Seta dan melukai tangannya. Resi Seta semakin kalap dicarinya asal dari anak panah yang mengenai tangannya. Dikarenakan Rukmarata masih melepaskan anak panahnya, maka Resi Seta dengan mudah berhasil menemukan persembunyian Rukmarata.
Berhadapan dengan Resi Seta, Rukmarata yang tidak mempunyai kesaktian istimewa tersebut dengan mudah dapat dikalahkan. Ia gugur di tangan Seta, pada hari pertama perang Bratayuda.