Tubuh manusia mengandung listrik, mulai dari organ otak, jantung, ginjal, paru-paru, sistem pencernaan, sistem saraf, otot-otot, & jaringan lainnya. Oleh sebab itu, tegangan listrik bisa diukur di bagian tubuh manapun. Setiap sel di tubuh manusia memiliki tegangan -90mV pada saat rileks sampai 40mV pada saat beraktivitas. Salah satu sistem tubuh yang memiliki sifat kelistrikan adalah sistem saraf.
Muatan yang ada di luar & di dalam sel saraf tidak bisa saling tarik menarik dengan sendirinya karena ada pemisah berupa membran sel saraf. Tarik menarik antar muatan akan terjadi apabila ada rangsangan dari neurotransmitter. Neurotransmitter adalah senyawa organik yang membawa sinyal di antara neuron.
Kegiatan manusia seperti berjalan melihat dengan mata, mencium bau dengan hidung, mendengarkan musik dengan telinga, merasakan nikmatnya makanan dengan lidah & segala kegiatan lainnya bisa dilakukan & berjalan dengan baik karena adanya koordinasi dari sistem saraf. Sistem saraf disusun oleh satuan terkecil yang disebut sel saraf. Sistem saraf terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, & saraf (neuron).
Fungsi sistem saraf pada manusia adalah sebagai berikut;
Muatan yang ada di luar & di dalam sel saraf tidak bisa saling tarik menarik dengan sendirinya karena ada pemisah berupa membran sel saraf. Tarik menarik antar muatan akan terjadi apabila ada rangsangan dari neurotransmitter. Neurotransmitter adalah senyawa organik yang membawa sinyal di antara neuron.
Kegiatan manusia seperti berjalan melihat dengan mata, mencium bau dengan hidung, mendengarkan musik dengan telinga, merasakan nikmatnya makanan dengan lidah & segala kegiatan lainnya bisa dilakukan & berjalan dengan baik karena adanya koordinasi dari sistem saraf. Sistem saraf disusun oleh satuan terkecil yang disebut sel saraf. Sistem saraf terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, & saraf (neuron).
Fungsi sistem saraf pada manusia adalah sebagai berikut;
- Menerima informasi atau rangsangan berupa perubahan yang terjadi di dalam lingkungan melalui reseptor.
- Mengatur & memproses informasi atau rangsangan yang diterima.
- Mengatur & memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan dalam bentuk gerak atau sekresi kelenjar.
Sel saraf atau neuron merupakan unit struktural & fungsional yang terkecil dari sistem saraf. Sel-sel ini sudah tidak mengalami pembelahan lagi, sehingga apabila mengalami kerusakan tidak bisa diperbaiki. Sel-sel berfungsi untuk menghantarkan implus.
Bagian-bagian sel saraf adalah sebagai berikut;
- Dendrit, yakni penonjolan badan sel yang bercabang-cabang & berbentuk seperti cabang pohon. Fungsi; menerima impuls dari sel lain & meneruskannya ke badan sel.
- Badan sel, yakni di dalamnya terdapat inti sel yang dikelilingi oleh sitoplasma. Sitoplasma mengandung organela sel seperti mitokondria, ribosom, badan golgi & retikulum endoplasma khusus milik sel saraf yang disebut badan nissi. Fungsi; meneruskan impuls dari dendrit ke akson.
- Akson/Neurit, yakni penonjolan badan sel berbentuk panjang & silindris. Setiap satu sel saraf hanya memiliki satu akson. Ujung akhir akson disebut dengan terminal akson. Terminal ini memiliki beberapa percabangan & berbonggol. Pada bonggol inilah akan dilepaskan neurotransmitter & disebut sebagai bonggol sinaptik. Fungsi; meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf lain atau ke sel otot atau ke sel kelenjar. Pada bonggol sinaptik terjadi proses sinapsis, yakni komunikasi antara sel saraf satu dengan yang lain atau sel saraf dengan sel otot & sel kelenjar menggunakan neurotransmitter.
- Myelin/selubung mielin, yakni selubung lemak berlapis-lapis, dihasilkan oleh sel Schwann. Lapisan lemak myelin sulit ditembus oleh ion-ion yang keluar & masuk membran sel saraf pada bagian akson. Fungsi; mempercepat impuls saraf dengan membantu terjadinya loncatan muatan.
- Nodus ranvier, yakni daerah akson terbuka yang tidak diselubungi myelin. Fungsi; tempat terjadinya tarik menarik muatan listrik di membran sel saraf.
Demikianlah artikel mengenai kelistrikan pada sel saraf, semoga bermanfaat bagi kita semua.
[Telah di Revisi]