Kritik tari adalah kegiatan memberikan apresiasi terhadap karya tari dengan cara menuliskan kembali peristiwa pertunjukan seni tari atau memberikan komentar terhadap pertunjukan tari. Kegiatan kritik tari bukan untuk mencari kelemahan karya tari orang lain atau mengomentari kekurangan dan kelebihan karya tari orang lain. Kritik tari dilakukan untuk memberikan informasi pada masyarakat terhadap sebuah kejadian pertunjukan atau perkembangan tari. Kegiatan kritik tari juga dapat memberikan manfaat positif terhadap koreografer atau pelaku seni lainnya sehingga materi kritik tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas karya yang dibuatnya.
Ada beberapa tahap dalam proses kritik seni tari diantaranya adalah tahap deskripsi, tahap analisis, tahap interpretasi, tahap evaluasi, serta pesan dan kesan. Tahap pertama adalah menuliskan/ mendeskripsikan bagian dari tari yang paling mengesankan. Tahap kedua adalah menganalisis gerakannya dengan memberikan argumen yang jernih mengenai keunggulan maupun kelemahan tari. Tahap ketiga adalah interpretasi terhadap pertunjukan tari. Tahap keempat, adalah mengevaluasi tarinya. Tahap terakhir adalah pesan dan kesan, melalui pesan dan kesan silahkan kemukakan sikap terhadap tari tersebut. Apabila ada yang perlu diperbaiki tunjukkan saranmu kepada temanmu melalui saran dan pesan tunjukan bagian mana yang perlu diperbaiki sekaligus dengan cara memperbaikinya. Berikut ini tahap-tahap dalam proses kritik tari.
No. | Tahap | Keterangan | Pertanyaan |
---|---|---|---|
1. | Deskripsi Data | Tahapan deskripsi data adalah suatu tahapan penguraian data materi secara rinci tentang peristiwa pertunjukan atau fokus masalah yang diamatinya. Data ini seyogianya diuraikan secara objektif dan menyeluruh berbadasarkan aspek-aspek yang telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya. Adapun data yang dideskripsikan terkait dengan masalah gerak, musik, rias, busana, tata panggung, tata cahaya, dan data lainnya yang teramati oleh kamu. | Siapa koreografernya?, Siapa panitia penyelenggaranya? Tempat dimana?, Tanggal berapa pertunjukannya?, Apa tema kegiatannya?, Berapa penari yang telibat?, Apa nama/jenis tarian yang dibawakan?, Bagaimana gerak yang dilakukan?, Dari daerah mana tarian tersebut?, Bagaimana konsep musik yang ditampilkan?, Bagaimana tata pentas yang ditampilkan?, Bagaimana tata cahaya yang ditampilkan?, Bagaimana kostum yang dikenakan?, Riasan apa yang digunakan?, Bagaimana kualitas penari?, Bagaimana kekompakan penari? |
2. | Analisis | Tahapan ini dilakukan untuk memberikan penekanan masalah yang lebih dalam dan luas tentang peristiwa pertunjukan karya tari yang sudah dideskripsikan. Contoh masalahnya seperti menilai dan mengomentari persoalan gerak, musik, dan unsur-unsur pertunjukan lainnya didekati dengan elemen keilmuan masing-masing. | Pada tahap analisis dapat dikembangkan dengan beberapa petunjuk pertanyaan sebagai berikut.
|
3. | Interpretasi | Tahapan interpretasi adalah tahapan mencoba memberikan penekanan masalah makna dari simbol-simbol yang teramati berdasarkan peristiwa pertunjukan dari semua aspek pendukung pertunjukan. Pada bagian ini dapat didekati dengan persoalan kajian nilai etetika tari, nilai etis, dan nilai sosial pada materi karya tari yang diamati. | Pada tahap interprestasi dapat dikembangkan dengan beberapa pertanyaan berikut.
|
4. | Evaluasi | Tahapan evaluasi adalah tahapan tentang bagaimana sebaiknya kualitas karya tari yang dianggap ideal menurut kita. Di tahap ini, kita dapat memberikan analisis setelah menemukan kelemahan dalam pertunjukan. | Pada tahap ini diberikan petunjuk pertanyaan untuk pengembangan dalam menuliskan kritik.
|
5. | Pesan dan Kesan | Pada bagian terakhir dapat ditambahkan tentang pernyataan sikap yang menyangkut kesan dan pesan dari penulis dari apa yang telah dilihat dan dideskripsikan ke dalam tulisan kritik tari. | Petunjuk pertanyaan di bawah ini dapat membantu kamu dalam menuliskan kritik.
|
Contoh Kritik Tari
No. | Tahap | Penjelasan |
---|---|---|
1. | Deskripsi Data | Tari Merak merupakan tarian kreasi baru dari daerah Pasundan, Jawa Barat. Tarian ini diciptakan oleh Raden Tjetjep Somantri, seorang koreografer tari Sunda pada tahun 1950-an, Pada acara perpisahan siswa kelas XII yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2015 di Aula SMA Negeri 1 Palu tari merak dipertunjukan oleh 4 orang siswa kelas XI. Koreografi tari yang disusun oleh Bapak Slamet Busono, M. Pd. tersebut dibawakan dengan ceria oleh keempat penari tersebut. Dalam pertunjukannya ciri hewan merak terlihat dari pakaian yang dipakai penarinya memiliki motif seperti bulu merak. Kain dan bajunya menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak; hijau biru dan/atau hitam. Ditambah lagi sepasang sayapnya yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan. Gambaran merak akan jelas dengan memakai mahkota yang dipasang di kepala setiap penarinya. Gerakan merak yang anggun dan mempesona tergambar dari gerakan Tari Merak yang penuh keceriaan, kekompakan dan keanggunan. |
2. | Analisis | Ragam gerak tari merak merupakan gerak stilasi yang menggambarkan gerak burung merak. Para penarinya menggunakan kostum beraneka warna yang memang menjadi ciri khas daripada burung merak ini. Iringan musik tari merak merupakan iringan musickyang berasal dari luar penari. Seperti sound atau alat musik pengiring lainnya. Terkadang juga ada bunyi yang ditimbulkan oleh sayap penari. Kelebihan pada pertunjukan tari tersebut adalah keceriaan yang ditampilkan dan jauh dari kesan erot*s. Namun dalam pertunjukkan tersebut ada beberapa penari yang melakukan kesalahan gerakan tari sehingga mengurangi kekompakan para penari. Selain itu tata lampu ruangan kurang mendukung pertunjukan tari. |
3. | Interpretasi | Simbol busana dan tata rias pada tari merak ditata sedemikian rupa, sehingga Tari Merak dari Jawa Barat ini menggambarkan keindahan dan keelokan burung Merak. Simbol gerak tari merak melambangkan gerak merak jantan yang sedang menarik pasangannya. Dalam tarian ini digambarkan bagaimana usaha merak jantan untuk menarik perhatian merak betina dengan memamerkan bulu ekornya yang indah dan panjang. Dalam pertunjukan tari merak menampilkan keceriaan karena salah satu fungsi dari tari merak adalah sebagai tari penyambut tamu. Melalui gerakan-gerakan penari tersebut tersirat pesan bahwa kedatangan tamu harus disambut dengan keceriaan sehingga semakin mempererat tali persaudaraan. |
4. | Evaluasi | Secara keseluruhan penyajian tari merak pada acara perpisahan siswa kelas XII sangat menarik. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar pertunjukan dapat berjalan dengan baik. Salah satunya adalah kekompakkan para penari dalam membawakan tari. Kekompakan para penari dapat diatasi dengan latihan yang intensif. Kekompakkan juga dapat ditingkatkan dengan cara menjaga konsentrasi penari pada saat menari sehingga kesalahan gerakan dapat diatasi. Tata lampu dalam pertunjukan juga masih kurang optimal hal ini karena lampu menggunakan lampu yang ada di ruang aula tersebut sehingga kurang maksimal. Untuk pertunjukan ke depan tata lampu dapat menggunakan lampu khusus pertunjukan tari sehingga tata lampu dapat menunjang pertunjukkan tari secara keseluruhan. |
5. | Pesan dan kesan | Pertunjukan tari Merak yang telah ditampilkan sangat menarik dan juga sangat membanggakan. Dalam era globalisasi seperti saat ini ternyata masih ada generasi muda yang masih mau dan mampu untuk menjaga kelestarian budaya bangsa Indonesia. Melalui gerakan dalam tarian mereka menunjukan keceriaan yang melambangkan semangat dalam menggapai cita-cita. Untuk dapat menampilkan pertunjukan tari yang baik beberapa saran yang dapat saya berikan antara lain mengenai tata cahaya pertunjukan dan kekompakan penaari. Tata cahaya dalam pertunjukan dapat dioptimalkan dengan cara menggunakan lampu khusus sehingga menambah keindahan gerak para penari, sedangkan dalam kekompakan penari dapat dilakukan dengan memperbanyak latihan dan peningkatan konsentrasi selama melakukan gerakan tari. |